Keterampilan menjahit menjadi salah satu keterampilan yang penting untuk dimiliki. Sebab, keterampilan ini bisa digunakan untuk sehari-hari, seperti saat ingin memperbaiki kancing baju yang lepas.
Maka dari itu, mempelajari skill menjahit jadi hal yang perlu dilakukan. Apalagi jika mempelajarinya bersama penjahit yang sudah berpengalaman seperti Ibu Lena.
Ibu Lena merupakan seorang anggota Koperasi Maju yang sudah memulai kariernya sebagai penjahit sejak 1976. Beliau mempelajari skill ini sejak usia remaja.
“Saya dulu belajar menjahit dari orang tua saat remaja. Saat itu menjahit menjadi salah satu mata pencaharian yang populer. Apalagi, dulu masih banyak orang yang memakai baju yang dijahit,” kata Ibu Lena kepada tim Koperasi Maju.
Sampai saat ini, Ibu Lena masih terus menekuni pekerjaannya sebagai penjahit. Bahkan, beliau juga melatih anak-anak dan ibu-ibu yang tertarik belajar menjahit. Beberapa materi yang diajarkan adalah menjahit pakaian, sarung bantal tidur, hingga menjahit tas.
Selain itu, ia juga aktif berorganisasi dan senang untuk membantu komunitas-komunitas yang ingin belajar menjahit.
Seperti saat bekerja sama dengan organisasi WBI (Wanita Buddhis Indonesia). Ibu Lena dan beberapa anggota WBI membuat 124 pouch yang dipersembahkan kepada anggota Sangha pada perayaan Kathina di Prasadha Jinarakkhita, pada sabtu (16 November 2024) lalu.
Adapun pada kesempatan kunjungan kali ini, Ibu Lena juga mengutarakan pendapatnya terkait program-program pelatihan yang sering diadakan kepada tim Koperasi Maju.
“Saya merasa senang dengan program-program pelatihan yang diadakan oleh Koperasi Maju. Sebab, pelatihan yang dilakukan akan memberikan dampak bagi masyarakat,” ujar Ibu Lena.