Hari Sabtu (23 November 2024) lalu, Koperasi Maju bekerja sama dengan ISE mengadakan kegiatan Tea Gathering “Dari Daun ke Cangkir: Menelusuri Tradisi Chinese Tea Ceremony”. Narasumbernya adalah Bapak Widjaja Surja Kentjana yang merupakan owner WiskTea dan pakar teh.
Dalam kegiatan ini, Bapak Widjaja menjelaskan berbagai informasi mengenai teh mulai dari sejarah, penyajian teh, hingga icip-icip teh yang sudah diolah.
Bukan hanya berbagi informasi, tapi ada juga sesi tanya jawab. Dalam sesi ini, banyak pertanyaan-pertanyaan terlontar dari para peserta.
Baca juga: Ingin Bisnis Sukses dengan Andalkan Bazar? Ikuti 3 Aturan Tidak Tertulis Ala Bapak Kresno di Sini
Salah satu pertanyaan dari peserta yang cukup menarik adalah mengenai tradisi ketuk meja setelah menerima penyajian teh.
“Tradisi ketuk meja ini sebenarnya sudah ada sejak dulu. Ceritanya, raja dan pengawalnya sering menyamar menyatu dengan masyarakat. Saat menyamar ini, biasanya tanpa sengaja raja menyajikan teh ke pengawalnya. Agar penyamaran tidak ketahuan, maka pengawal yang menerima sajian dari raja akan mengetuk meja sebagai tanda penghormatan,” jawab Bapak Widjaja.
Selain itu, Bapak Widjaja juga menjelaskan bahwa teh sebenarnya tidak bisa kadaluarsa.
“Sebenarnya, teh itu tidak ada tanggal kadaluarsanya. Semakin lama disimpan akan semakin bagus. Seperti wine. Namun, tetap ini tergantung dengan teknik penyimpanan yang dilakukan seperti apa,” ujarnya lagi.
Hingga akhir acara, para peserta merasa senang karena mendapat pengetahuan dan wawasan mengenai sejarah dan jenis-jenis teh.
Terima kasih untuk para peserta yang sudah hadir dan mengikuti kegiatan Tea Gathering kali ini.